Sabtu, 03 Maret 2018

3 fakultas favorit di UNTAN

Untan merupakan universitas tertua di Kalbar dengan akreditasi B dan sedang menuju akreditasi A. untan membangun negeri dengan membuka 63 program sarjana, 24 program pascasarjana, 31.270 mahasiswa, 58.061 lulusan, 2.059 staf dan telah menghasilkan 197 penelitian.


di antara 9 Fakultas S1 yang ada di Universitas Tanjungpura, terdapat 3 fakultas favorit. apa saja? silahkan cek di sini ya

BERSAMA UNTAN MEMBANGUN NEGERI

Alhinduan.com- Dengan tagline Bersama UNTAN Membangun Negeri, universitas negeri yang berdiri sejak tanggal 20 mei 1959 ini terus berbenah diri dengan membuka berbagai jurusan baru, seperti jurusan Ekonomi Islam. Biaya kuliah di Untan yang sangat terjangkau membuat setiap tahun pembukaan pendaftaran Untan atau yang dikenal dengan Seleksi Calon Mahasiswa Baru atau SCMB Untan selalu diserbu para calon mahasiswa dari berbagai kabupaten/ kota di Kalbar dan luar Kalbar untuk masuk ke berbagai fakultas dan jurusan ada di UNIVERSITAS TANJUNGPURA



SIMALUM UNTAN s
SIMALUM UNTAN adalah singkatan dari Sistem Informasi Kemahasiswaan dan Alumni UNTAN. Simalum juga berisi info lowongan kerja bagi para calon wisudawan dan alumni Untan, info beasiswa, dan masih banyak lagi.

Itulah tadi sekilas info tentang UNTAN. Bersama UNTAN Membangun Negeri.

Sabtu, 11 Februari 2017

Kematian Misterius Ilmuwan NASA

Alhinduan.Com-Alberto Behar, salah satu ilmuwan Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), ditemukan tewas dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang pada Rabu (14/12) lalu di Los Angeles. Ini menambah daftar kematian misterius  ilmuwan NASA dalam kurun waktu dua tahun terakhir.  Saat ini, total  74 ilmuwan NASA telah meninggal dunia dengan berbagai sebab selama kurun waktu  2 tahun terakhir. Alberto Behar pernah menyelidiki kandungan air di Mars. Ia pernah  dalam dua buah misi di Mars.


Behar merupakan seorang pakar robotik yang meneliti fungsi robot di lingkungan yang ekstrim, seperti di bawah laut atau di dalam gunung berapi. Sebagian besar kematian para ilmuwan NASA dalam kurun waktu dua tahun terakhir diakibatkan oleh kecelakaan. Hal ini membuat para pengamat teori konspirasi dan sebagian masyarakat awam bertanya-tanya, apakah mereka mengetahui suatu rahasia yang dapat membuka aib NASA dan pemerintah AS jika sampai bocor ke publik dan media, sehingga mereka harus ‘dilenyapkan’?



Kamis, 02 Februari 2017

Belajar Dari Si 'Ikan Tongkol"

Alhinduan.Com-Heboh video 'Ikan Tongkol' yang beredar di youtube beberapa waktu silam, menggelitik saya untuk menulis artikel ini. Tentu 'ikan tongkol' yang dimaksud anak SD itu tak lain adalah alat viatal pria. Kenapa kita harus  Belajar Dari Si 'Ikan Tongkol"? Ini beberapa alasannya.



  1. Selalu Berdiri Tegak di Hadapan Wanita

seorang pria sejati selalu berdiri tegak di hadapan wanita, bukan? 

   2. Tidak pernah menonjolkan diri, tetapi selalu berada di depan

    3. Bak ahli perang gerilya yang berani menyerang di malam yang gelap

   4.  Memakai Ilmu Padi

Setiap berhasil memenangkan 'perang' ia tidak jumawa, namun seperti ilmu padi, selalu menunduk dan tidak sombong

5. Dapat Diandalkan di Situasi Darurat

    Jika keadaan santai, ia lebih suka 'tertidur', namun, jika kondisi terdesak, siap menegang dan siap menyerang

6. Ada lagi yang mau ditambahin? silahkan 

Senin, 30 Januari 2017

Sulitnya Shalat Isya’ di Era Rating

Bagi yang muslim, saya mau nanya, lebih sulit mana, sholat Isya’ atau shalat Subuh? Sebagian mungkin menjawab shalat Subuh lebih sulit karena harus bangun awal. Ditambah tadi malam begadang sampe jam satu dini hari, mana musim hujan lagi, kan? Enaknya tarik selimut aja, ya?
Tapi bagi saya, sholat isya’ jauh lebih sulit dilakukan ketimbang sholat Subuh. Kenapa? Karena sholat Isya’ yang untuk Wilayah Indonesia Barat  seperti di kota saya, jadwalnya sekitar pukul 19.00 wib alias pukul 7 malam. Tau sendiri, kan, acara tivi lagi seru banget jam segitu? Istilahnya prime-time atau jam tayang utama. Di mana semua stasiun tivi kita berlomba menayangkan acara terbaik mereka untuk mendongkrak rating.  Waktu jamannya Golden Ways dulu yang tayang tepat jam 19.05 wib, saya sampe menunda sholat Isya’ hingga acara berakhir. Parah, ya? Yah, begitulah. Dahsyatnya magnet si kotak listrik itu memang sungguh luar biasa.



Coba cek acara di semua stasiun tivi nirbayar di rumah kita, pas jam segitu, niscaya kita dapatkan berbagai  berita utama atau talkshow seru (TV One, Kompas TV, Metro TV, iNews, Berita Satu), talkshow (Trans 7, Trans TV), dangdutan (Indosiar), sinetron (Net, SCTV, Global) dan berbagai acara prime time seru lainnya yang terasa sayang ditinggal.

Walhasil, kita pun lantas menunda sholat Isya sembari menghibur diri dengan berkata, “Isya’ kan waktunya panjang, tengah malam juga bisa.” 

Akibatnya, usai acara satu bersambung lagi ke acara seru lain hingga jam 21.00 wib baru berganti berita. Kita pun ngantuk dan langsung siap-siap tidur dan lupa deh sholat Isya’ nya. Hayoo ngaku, pernah nggak kayak gitu? Saya sih sering #ups.

Gimana cara mengatasinya? Berdasarkan pengalaman pribadi saya yang parah banget ini, saya ingin sedikit berbagi tips yang saya lakukan:

1     1.       Usahakan sholat di awal waktu
Maksudnya, begitu azan kita sudah ambil wudhu. Jadi, saat azan selesai, kita langsung sholat. Selain sangat disukai Alllah Swt karena selalu tepat waktu, kita juga bebas nonton tivi setelah itu tanpa ada ‘beban’ lagi. Plong!

      2.       Matikan Tivi
Ini bisa dilakukan kalo Anda tinggal sendiri di rumah atau jadi penguasa rumah tangga, sehingga punya kuasa penuh terhadap akses menghidup-matikan tivi. Kebetulan saya punya akses penuh alias pemegang tunggal  hak waris remote tv (hasyek!) dan memang pada dasarnya tidak terlalu suka nonton tivi. Saya jauuuh lebih suka ngetik di laptop sambil denger musik, seperti yang saya lakukan saat ini. Nah,  jika Anda bukan pewaris tunggal remote tv, gimana dong? Cara ketiga ini bisa dicoba.

3     3.       Menjauh dari tivi
Bisa masuk ke kamar dan sholat di sana, atau minta suara tivinya dikecilin dikit, atau lebih bagus lagi sholat di masjid/ surau kalau letaknya tidak terlalu jauh dari rumah. Setidaknya kita bisa lebih khusuk dan tidak tergoda menonton tivi.


4      4.       Ada yang mo nambahin lagi? silahkan

Sabtu, 24 Desember 2016

Pilih Rokok Atau Nikahi Aku?

Pilih Rokok Atau Nikahi Aku? Itulah kalimat yang terlontar dari salah seorang blogger senior (tsah!) anggota Komunitas Blogger Pontianak (KBP) dalam acara ramah tamah bersama Komunitas Blogger Pontianak (KBP)  bertema Indonesia Darurat Rokok yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Hotel Mercure Pontianak (23/12) pagi. 

aku yang pake jilbab biru muda berdiri samping yg pake jilbab biru tua

Jadi ceritanya, si blogger cewek temanku itu pernah bilang ke calon suaminya yang dulu masih suka merokok sebelum menikah, dengan kalimat sakti ini: Kamu mau pilih rokok atau nikahi aku? wadaw! tapi syukurlah, si calon suami akhirnya memilih menikahi dia dan setelah menikah suaminya sudah tidak merokok lagi.

sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id


Pada kesempatan itu, dr. Lily S. Sulistyowati, MM selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI menyebut, saat ini angka persentase penderita Penyakit Tidak menular seperti jantung, kolesterol, dan ISPA (akibat merokok) lebih tinggi dibanding penyakit menular. Penyebab utamanya karena gaya hidup masyarakat urban saat ini.


Lily menerangkan kepada para peserta yang terdiri dari 30 anggota KBP tersebut, saat ini penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian pada usia 30-70 tahun di Indonesia. Salah satu alasannya karena tingginya konsumsi rokok orang Indonesia yang dibarengi dengan malas berolahraga atau istilah kekiniannye mager (malas gerak) serta malas mengonsumsi buah dan sayuran.


sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id

Grafik di bawah menjelaskan faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) mulai dari kurang konsumsi sayur dan buah yang menempati urutan pertama dengan persentase mencapai 93,6% hingga tingkat konsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir sebesar 4,6%. Prevalensi usia merokok 15 tahun ke atas menempati urutan ketiga dengan angka 36,3%. Dan angka itu semakin miris karena disumbang oleh perokok pemula dari kalangan remaja.


sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id


Bonus Demografi, Musibah Atau Anugerah? 


Indonesia akan mengalami bonus demografi yang puncaknya akan terjadi di tahun 2030 (kalo belum keburu kiamat). Yang dimaksud  Bonus Demografi adalah suatu fenomena di mana  jumlah penduduk usia produktif sangat besar, sedang proporsi usia muda sudah semakin kecil dan proporsi usia lanjut belum banyak.


Oleh karena itu, bonus demografi dapat menjadi anugerah bagi bangsa Indonesia, dengan syarat pemerintah harus menyiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi  melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan, penyediaan lapangan kerja dan investasi.

Dengan demikian, pada tahun 2020-2030, Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sedang usia tidak produktif sekitar 80 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif hanya menanggung 3-4 orang usia ti. Kantor Berita Antara menyebutkan, Indonesia akan menikmati bonus demografi mulai tahun 2020. Ini mengingat struktur penduduk Indonesia sedang memasuki masa-masa keemasan, usia produktif (15-64 tahun) jauh lebih besar ketimbang usia nonproduktif (di bawah 15 tahun maupun di atas 65 tahun).


di satu sisi hal ini memang sangat menguntungkan jika bisa dikelola sejak dini. Namun jika tidak, bersiaplah menuai bencana. 

sumber: sehatnegeriku.kemkes.go.id

Para ABG (Alay Banget Geto) yang nampak pada gambar di atas memang sangat3x memprihatinkan, ya? Apalagi jumlah perokok perempuan juga meningkat. Faktor utama penyebabnya karena gaya hidup. Dari data di atas terlihat jelas bahwa jumlah perokok pemula usia 10-14 pada 2013 lalu sebanyak 3,9 juta per tahun atau 10. 869 per hari. sedang usia 15-19 sebanyak 12,5 juta per tahun atau 34.188 per hari. Luar biasa!

Sebenarnya, banyak yang sudah dilakukan oleh Walikota Pontianak Bapak H. Sutarmidji SH untuk mencegah bertambahnya jumlah perokok di Pontianak seperti melarang aktivitas merokok di Taman Digulas Untan, bahkan memberi sanksi bagi para PNS di lingkungan Pemkot Pontianak yang dipimpinnya jika kedapatan merokok. Secara bercanda, walikota Pontianak dua periode ini mengatakan, boleh saja merokok asal asapnya ditelan sendiri. Mau?

Nah, karena kita bukan walikota, cukuplah beri opsi ke calon suami (atau calon istri?) dengan pertanyaan ini: Pilih Rokok Atau Nikahi Aku? Sah!

Kamis, 15 Desember 2016

Berjuang Mengikis Stigma Negatif Beting

EntrepeneurKreatif.com- Komunitas Beting Cinta  Qur’an mulai berdiri  sejak 7 april 2016. Gerakan sosial yang diprakarsai oleh Nur Baiti bersama 3 temannya dari FISIP Untan dan IAIN Pontianak ini Berjuang Mengikis Stigma Negatif Beting. Dengan empat  tenaga pengajar termasuk Nur Baiti sendiri Sosiologi Untan,  yang mengajar 4 program utama yakni Program Beting Mengaji (Senin-Kamis jam 15.30-17.00 wib), Beting  Menghafal (Senin-Kamis jam 15.30-17.00 wib), Beting Berakting (anak remaja, setiap Jum’at), dan Beting Berjilbab (dalam rangka Hari Tutup Aurat) berkolabori dengan beberapa komunitas dan lembaga lain. Waktu itu ada 90 helai hijab yang dibagikan ke anak-anak perempuan di Beting.  Total  murid sekitar 40 orang dengan rentang usia sekitar  4-16 tahun.




“Kami hanya sebagai penyalur saja. Donaturnya dari pihak lain,” ujar Ainun, sapaan akrab Nur Baiti.

Ainun menceritakan awal mula ia dan teman-temannya berusaha meyakinkan penduduk sekitar agar mengirim anak mereka untuk belajar mengaji secara gratis di Komunitas Beting Cinta  Qur’an.


“Tiga hari sebelum launching komunitas ini, kami menyambangi rumah penduduk dan mengenalkan apa itu Komunitas Beting Cinta Qur’an dan kenapa mereka perlu mengirim anak mereka untuk belajar mengaji dengan kami,” terangnya.



Selain gratis, Al-Qur’an dan Iqro pun sudah tersedia di TPA. Orangtua hanya tinggal mengijinkan anak mereka saja untuk belajar mengaji setiap sore. Di awal memang terjadi penolakan, tapi karena komunitas Beting Cinta Qur’an sering diliput media cetak dan televise, para orangtua perlahan jadi mengenal komunitas ini dan yakin dengan tujuan mulia Ainun dan kawan-kawan dalm mendidik anak-anak mereka.




“Kendala yang kami hadapi adalah minimnya jumlah tenaga pengajar. Selain itu, karena sebagian teman-teman masih berstatus mahasiswa semester akhir yang tengah sibuk menyelesaikan skripsi, pembagian waktu sering keteteran,” ujarnya.

Ke depan, Ainun ingin melembagakan Gerakan Beting Cinta Qur’an tidak hanya fokus di bidang agama saja tapi juga merambah bidang sosial yang lebih luas. Karena pendidikan dan latar belakang keluarga mereka yang membuat mereka seperti ini.  tantangannya adalah bagaimana para pengajar mampu membuat anak-anak mau belajar atas kesadaran sendiri, bukan paksaan dari luar.



Ainun tinggal tidak jauh dari Beting dan banyak keluarganya yang tinggal di kampung itu. Stigma negatif  yang terlanjur dicap masyarakat pada penduduk Kampung Beting sebagai kampung narkoba bahkan membuat sebagian penduduk di sana yang ‘bersih’ juga terkena imbasnya.

“Keluarga saya bahkan harus minjam KTP orang dulu kalau mau mengkredit motor,” ungkapnya. Meskipun begitu, tidak semua menolak KTP atau Kartu Keluarga penduduk Kampung Beting, ada juga yang tetap bersedia menerima.

“Saya peduli karena prihatin dengan masa depan mereka. Mau jadi apa mereka sepuluh tahun ke depan, sedang mereka tidak bisa diterima bekerja di mana pun. Kalau tidak kuat iman, mereka akan menjadi generasi penerus, “ tutup mahasiswi Jurusan Sosiologi Untan ini.